Selasa, 15 Maret 2011

Kisah Meja Persegi Tak Rata

di sebuah meja persegi tak rata aku terhenyak sesaat
terlihat sebuah wajah yang tak kukenal
tak ku mengerti apa yang kurasa saat ini
mungkin rasa kagum

ketika ku duduk kembali di meja persegi tak rata itu, terlintas wajahmu
aku masih tak mengerti apa yang kurasa
mungkin rasa kagum itu

namun didalam lelap tidur malam ini aku terjaga
kembali terbayang apa yang terjadi waktu itu
sebuah senyum yang entah kau tunjukan untuk siapa
sebuah ekspresi yang natural
dan aku merasa ada yang lain
mungkin aku menemukan kembali rasa itu

ahh aku bahagia saat ini
entah mengapa
mungkin telah kutemukan apa yang kucari

tapi aku tak mengenalmu
dan tak ada sedikitpun keberanian untuk mengenalmu
melihatmu saja adalah sebuah keberuntungan walau hanya dalam mimpi

memang cukup menyakitkan menjadi diriku
menjadi salah satu dari ribuan kaum adam yang tak bernyali dan selalu terbelakang dalam urusan yang satu ini
orang awam menyebutnya "cinta"

melihatmu cukup membuatku bahagia untuk saat ini
kukira hanya itu yang dapat kulakukan
melihatmu, memandangmu, dan tersenyum dalam hati

akan kuasah keberanianku
agar setidaknya aku dapat mengenalmu
dan ketika keberanian itu telah muncul
akan kutunjukkan padamu siapa orang yang mengagumimu atau mungkin menyayangimu itu

kumohon tunggulah saat itu tiba
saat dimana aku sudah memiliki keberanian
dan kaupun akan tahu bahwa akulah orang yang menyayangimu

takkan kulupa kejadian itu
dan aku menamakannya "tragedi meja persegi tak rata"

3:10 AM 2/14/2009

Notes: teruntuk "SD" getaran itu masih tersisa hingga detik ini disaat matamu dan mataku bertemu.

Jumat, 18 Februari 2011

Saya dan sahabat kampus



Sekumpulan remaja yang beranjak dewasa
Segerombolan lelaki tak kenal lelah dalam tertawa
Sekelompok cecunguk tak berakal sehat
Setumpuk cerita terselip didalamnya

Mereka sahabat-sahabat saya, para jagoan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia angkatan 2007. Dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir mereka, selalu mewarnai hari-hari saya ketika saya kuliah dulu. Mereka adalah punggawa terdepan dalam urusan solidaritas dikampus, mereka yang pertama memasang badan ketika ada kericuhan padahal pada kenyataan merekalah si biang ricuh. Satu per satu yel-yel mereka teriakan untuk mendukung tim kesayangan kami, Kontingen FEUI.

Batang demi batang rokok kami nyalakan, lembar demi lembar fotocopy-an bahan ujian kami jadikan sampah, hari demi hari jalani dengan begadang, detik demi detik kami lalui dengan tawa ceria.

Siang hari dikala semangat kuliah menurun, kami hanya perlu pergi ke KaFe (kantin FE) berkumpul dan tertawa adalah salah satu obat mujarab untuk membangkitkan lagi semangat kuliah kami, tapi (maaf) terkadang kebablasan.

Mereka (menurut saya) adalah pria-pria yang sebagian besar salah jurusan. Dengan bakat terpendam mereka yang mungkin baru terlihat dimasa kuliah. Mereka ahli dalam beberapa urusan, untuk masalah desain bisa kita serahkan kepada saudara Bebek dan Dion,  dalam hal fotografi bisa kita serahkan kepada saudara Andre dan Bimo, dalam hal musik bisa kita serahkan kepada sudara Kiplay ,Febri dan Angga, dalam hal lobby melobby dan diplomatis tentu saja saudara Haga jagonya, dalam hal hedonisme silahkan tanya kepada saudara Bima, dalam hal melawak? jangan ditanya, Kobel, Fachri, Ape, Futu adalah rajanya! tapi kami semua punya selera humor yang relatif sama, dan itu sangat menyenangkan.

Untuk masalah solidaritas jangan tanyakan pada kami, kamilah juaranya (insyaAllah).

Sekiranya yang saya tuliskan disini sudah cukup menggambarkan bagaimana kami. Terlalu panjang dan terlalu letih apabila saya tuliskan semuanya, karena kami terlalu abstrak, dan terlalu berwarna.

Yang saya tahu adalah saya bahagia dan beruntung telah menjadi bagian dari kalian semua. Kini kita telah sama-sama dewasa, telah sama-sama meniti karir menuju masa depan. Jangan pernah lupakan cerita yang dulu melekat diotak kalian, tolong catat dan simpan dalam hati. Karena nanti, disaat kita berkumpul lagi bersama anak dan istri kita disaat kesuksesan telah diraih, itu akan menjadi kisah yang membahagiakan.Dan saya berharap kalian tidak lupa dengan itu semua :)


Dari saya yang beruntung,

         Best regards




Jody Bany Wicaksono

Minggu, 13 Februari 2011

Yang terlupakan

ingatkah sebuah cerita dimasa dulu?
dimasa semua terlihat berwarna
ingatkah sebuah symphoni yang berpadu dulu?
dimasa semua yang haram dianggap halal


"satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori 
satu cerita teringat didalam hati 
karena kau berharga dalam hidupku, teman"
Kita untuk selamanya - Bondan 


yap, betul, tepat sekali, saya rindu
dulu kita satu, tapi sekarang itu terdengar rancu
dulu kita sama, tapi sekarang itu terlihat samar
kejamnya rutinitas dunia, melahirkan batas antara kita


entah teringat atau tidak, dulu kita pernah bersama
entah suka atau tidak, dulu kita selalu sejalan
entah mau atau tidak, dulu kita sahabat


"If you toss and you turn and you just can't fall asleep
I'll sing a song beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Everyday I will remind you"  
Count on me - Bruno Mars 


sebuah pengakuan kecil dari saya yang merasa pernah menjadi bagian dari hidup kalian, dari saya yang masih menganggap kalian sahabat



     Salam hormat,





Jody Bany Wicaksono

Kamis, 10 Februari 2011

depresi pangkat sepuluh ribu

sebuah tulisan yang saya buat persis setahun yang lalu ketika kebingungan melanda saya, ketika saya merasa saya bukanlah sosok yang pantas untuk "hidup"..


selamat menikmati,



ya tepat hari ini
631 jam atau 37860 menit atau 2271600 detik
sejak pertama kali 'beliau' pergi niggalin gw

bukan gak terima
bukan gw gak suka
sumpah gw ikhlas!!!

gw cuma bingung kenapa ini malah jadi beban buat gw?
kenapa jadi sumber masalah
kenapa gw malah jadi sosok yang gak bermutu

hidup gw gak berguna
baik buat bokap gw
buat keluarga gw
bahkan buat gw sendiri

isi hati terombang ambing
isi kepala kecampur aduk

gw kehilangan sesuatu yang gw anggep kesenangan
gw kehilangan kebebasan
gw kehilangan sosok sahabat
berarti itu sama artinya kehilangan kebahagiaan!!!

yeeaaahhh
emang sih ini cuma masalah kebiasaan
tapi kenapa tai bgt sih rasanya
sendiri
kesepian
hidup monoton

cuma bisa nangis-sok"an kuat-nangis-sok"an kuat

gw gak perlu kebanyakan duit
gw gak perlu yang aneh"
yang gw cuma perlu keluar dari 'kotak' ini
mencari jati diri yang mungkin sempat terlupa gw cari
That's it gak lebiiih!!!

ok sekarang gw mulai mecari solusi
karena kalo hal itu gw gak lakuin
gw yakin gw akan memilih untuk mati minimal gw jadi org gila



     Best regards,



Jody Bany Wicaksono

Rabu, 09 Februari 2011

Mereka, BUDE 07

Ada sekawanan manusia yang pernah mengisi hari-hari saya dimana SMA. Manusia yang tak tentu arah, tapi merekalah yang membantu saya hingga saya seperti sekarang ini. Mereka menjadi saksi perjalanan hidup saya selama 6 tahun belakangan ini.

Mereka, BUDE 07

entah mengapa saya selalu mencintai mereka 



"Semoga nanti kita dapat berkumpul lagi disaat kita sudah sukses" BUDE 07

let's start :)

Huaaaaa.. 
ini blog ke-3 yang telah saya buat setelah blog yang lalu saya abaikan karena gak punya ide mau nulis hehe
untuk yang ini, InsyaAllah deh akan saya pelihara dengan sebaik-baiknya dan dalam tempo sesingkat-singkatnya (loh?) hahhaa

oia, perkenalkan terlebih dahulu saya Jody Bany Wicaksono seorang mantan mahasiswa disalahsatu Universitas negeri dan seorang mahasiswa di salahsatu Universitas swasta dijakarta sekaligus seorang pekerja segala hal, mulai dari memotret, mengedit, berjualan dan apapun pekerjaan yang dapat menghasilkan.

Ini saya lohhh ~~


sekiranya itu ajalah yaaa basa-basinya..


Oke, mari kita mulaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ;)


Notes: jangan ragu dan jangan takut untuk mencoba membaca blog asal-asalan ini. Terima kasih.